kalau sosok itu tak mungkin terjangkau, haruskah kita melepaskannya?
pertanyaan itulah yang mengawali postingan kali ini. pertanyaan itu aku kutip dari novel berjudul 'SEPARUH BINTANG' karya Evline Kartika. pertanyaan itu juga pernah aku pakai sebagai statusku di facebook.
pertanyaan itu kini tengah menjadi 'headline' di kepalaku. sebuah pertanyaan singkat menyangkut perasaan dan hati. apapula definisi perasaan dan hati? adakah yang tau? mungkin seharusnya pertanyaanku aku ganti menjadi 'adakah yang PEDULI?' pertanyaan singkat, namun membuatku harus berpikir keras untuk menemukan jawabannya.
kisah ini dimulai dari perasaan konyolku pada seseorang. perasaan yang kata temen-temenku 'itu namanya SUKA' atau 'halah, paling cuma NGEFANS aja' ataupun 'itu namanya SAYANG!' entah, lagi-lagi aku bingung harus membenarkan yang mana -____-
hmm, balik ke postingan. orang itu baik dan menyenangkan. kita sudah berteman sejak lama. hmm, di mana-mana ada namanya dia. di facebook, di inbox sms, dan yang paling sering muncul adalah di kepalaku! HASSH! jangan sampai aku gila gara-gara orang itu.
awalnya menyenangkan. dia baik. aku kadang suka iseng iseng main ke pagenya dia. lihat sana lihat sini. hmmm, ada banyak sekali anak cewek yang berhubungan dengannya. entah kenapa rasanya menyebalkan sekali buatku. kata teman-temanku 'itu namanya cemburu!' yeah, whatever the say lah -____-
hmm, dari sini konflik cerita mulai bermain. aku merasa kita agak renggang. entah apa penyebabnya. yang jelas aku benci anak cewek yang sering main di page nya dia. hmmp! -___-!
dugaanku benar. kami memang benar-benar menjauh. sakit sekali rasanya tiap mengingat perhatiannya dulu padaku. hmm, kali ini aku mengutip status facebook temanku 'dulu dia memperlakukanku sebagai RATU. tapi itu DULU' yaah, begitulah yang aku rasakan sekarang. aku menganggap kerenggangan di antara kami disebabkan oleh rasa bosan karena saling berhubungan. namun, setelah sekian lama tak ada kabar, dia menghilang. anjrit, apa sih maunya ini orang?
aku tidak mau kehilangan dia. aku berusaha mempertahankan dia. namun apa daya, aku bukan siapa-siapa lagi untuknya. sekeras apapun aku mencoba merebutnya, tetap saja aku tak bisa. ada orang lain yang lebih kuat dariku, yang menahannya. haahh. . .
kalau sosok itu tak mungkin terjangkau, haruskah kita melepaskannya?
aku harap jawabannya YA[!]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar